GoodNewsSurabaya.ID – Hajatan pernikahan di Kampung Tangguh Rungkut Mapan Barat (RMB) Surabaya terdapat beberapa hal baru, yang bisa menjadi contoh bagi pelaksanaan hajatan pernikahan di masa adaptasi kebiasaan baru. Satu di antaranya yakni adanya tes baca al Qur’an bagi calon pengantin wanita.
Di hadapan seratus jamaah pengajian majelis Taqlim Muslimah RMB, calon pengantin wanita Azmi Lisani Wahyu, ST, MT membacakan beberapa ayat suci Al Qur’an, yakni surat An Nisa ayat 1, surat Ar Rum ayat 21 dan surat An Nur ayat 32.
“Beda dengan pengajian tasyakuran jelang nikahan yang mendaulat qori’ atau qoriah guna membaca Al Qur’an. Kami ingin lantunan Al Qur’an dibaca langsung si calon pengatin sebagai bukti kesiapan berrumah tangga. Salah satunya uda bisa baca Al Qur’an,” terang Titiek Hidayati ibu calon pengantin.
Tujuan lainnya, tambah Titiek, agar calon pengantin paham dan meresapi betul arti bacaan Al Qur’an yang dibacanya sehingga nantinya dalam menjalani kehidupan berrumah tangga dapat menjadikan Al Qur’an sebagai pedoman.
Mendengar lantunan Al Qur’an dari si calon pengantin membuat haru peserta pengajian Kamis malam (6/8/2020). Beberapa ibu-ibu tampak menyeka air mata tanda larut dalam sakralnya pengajian di depan rumah Rungkut Mapan Barat IV/ AF-06 Surabaya.
Tes baca Al Qur’an untuk calon pengantin wanita ternyata terus berlanjut pada sesi ceramah pengajian. Penceramah Haniah Suwaji beberapa kali bertanya ke calon pengantin tentang terjemahan ayat-ayat Al Qur’an. Pengajian Kamis malam itu layaknya “Munaqosah” atau sidang kelulusan belajar Al Qur’an.
“Pengajian jelang pernikahan mbak Ami dan mas Oga sangat luar biasa, mungkin ini pertama dan berbeda. Semoga calon mempelai pahami benar tujuan utama berrumah tangga adalah agar keduanya mendapatkan ketenangan, sesuai petunjuk Al Qur’an, Ar Rum ayat 21,” harap Haniah Suwaji.
Penerapan protokol kesehatan pada pengajian Rungkut Mapan Barat IV/ AF-06 Surabaya berlangsung sangat ketat. Para jamaah harus dicek temperatur tubuhnya melalui thermogun. Selanjutnya jamaah harus bercuci tangan menggunakan air dan sabun pada wastafel portable, yang menggunakan pedal untuk membuka dan menutup kran air dan sabun.
“Lolos cek thermogun dan cuci tangan tamu jamaah bisa menulis buku tamu, tapi bolpoinnya silakan dibawa agar tidak dipakai orang lain, ini bagian dari protokol kesehatan,” terang Titiek Hidayati selaku pemangku hajatan.
Lanjutnya, untuk sesi ramah tama makanan dan minuman dilayani pramusaji, jamaah tinggal menunjuk apa yang diinginkan. Tempat duduk jamaah juga diatur berenggang berjarak semeter. Termasuk jika ingin berfoto dengan calon pengantin harus berada di trap kedua dari panggung utama tempat calon pengantin dan keluarga. (zr/ivn)
Discussion about this post